Jumat, 09 April 2010

AKUNTANSI SUMBER DANA

Akuntansi untuk dana bank yaitu giro, simpanan berjangka, tabungan, bank Indonesia, pinjaman yang di terima, pinjaman jangka panjang yg diterima, setoran jaminan dan dana lainnya. Dana dalam bank adalah hutang bank kepada masyarakat atau pihak lainnya yang akan di butuhkan di sisi pasiva atau sebelah kanan neraca. Dana bank dapat dikelompokan kedalam 2 kelompok yaitu :
1. Dana dari masyarakat seperti giro, tabungan dan simpanan berjangka atau deposito berjangka.
2. Dana dari bank lain seperti pinjaman antar bank dalam bentuk call money, deposito berjangka dan lain-lain.

Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat di lakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Rekening giro merupakan hutang jangka pendek bank yang harus di sajikan dalam hutang lancer. Bank memetapkan harga dalam giro lebih murah karena lamanya pengendapan tidak dapat si pastikan secara tepat. Dimana pemilik rekening giro dapat menarik uangnya kapan saja mereka kehendaki.
Tabungan adalah simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh si penabung. Tabungan sekarang yang di sediakan oleh bank-bank memiliki suku bungan yang relative cukup tinggi dibandingkan dengan tabungan pembangunan nasional (tabanas) beberapa tahun lalu. Hal itu dikarenakan sebagai cermin adanya persaingan ketat dalam mengumpulkan dana masyarakat. Transaksi tabungan meliputi :
1. pembukuan rekening dan penyetoran.
2. penarikan.
3. pemindah bukuan.
4. tata cara perhitungan dan pembukuan bunga tabungan
5. penutupan rekenign tabungan.
Simpanan dana bank yang harga atau biayanya cukup tinggi di banding dana giro adalah simpanan berjangka (deposito berjangka) yaitu simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktunya yang telah di setujui berakhir. Penggolongan simpanan berjangka yang kurang dari setahun ini dis ebut sebagai simpanan berjangka pendek. Dan harus di golongkan ke dalam suatu kelompok hutang lancer suatu bank. Sedangkan yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun disebut sebagai simpanan berjangka panjang dan di golongkan ke dalam hutang jangka panjang suatu bank.
Untuk mencatat transaksi simpanan berjangka ini meliputi transaksi pembelian simpanan berjangka, perhitungan dan pembukuan bunga, pencairan simpanan berjangka pada saat jatuh tempo dan perpanjangan simpanan berjangka secara rollover.
Sumber dana yang paling murah atau tidak berbunga dan memiliki unsure promosi adlah Travell’s Cheques (TC). Travell’s cheques merupakan warkat berharga atas nama yang diterbitkan oleh suatu bank yang pencairannya dapt dilakukan kapan saja, dan hanya oleh orang yang memiliki dan namanya tercantum diatas TC tesebut.
Dari sudut penjual, penjualan travell’s cheques ini sangat menguntungkan karena merupakan sumber dana yang paling murah karena tidak memiliki beban bunga. Baik sepenerbit maupun bagi agen yang menjual TC ini akan mendapatkan keuntungan dari lamanya pengendapan dana hasil penjualan TC.
Transaksi yang timbul dari travell’s cheques meliputi : penjualan dan pencairan TC, yang mana keduanya dapat dilakukan baik di bank cabang penerbit, agen penjual, maupun di kantor cabang bank penerbit. Unsure pengamanan Tc adalah no seri yang tercetak pada setiap lembar TC (prepentied numbers). Selain itu unsure internal control yang harus ada adalah tanda tangan si pemiliki TC di atas warkat sewaktu TC di beli dan verivikasi tanda tangan pada waktu pencairan TC.

Sumber : AKUNTANSI PERBANKAN  Edisi 5 jilid 1 oleh N. LAPOLIW, SE. AK. MBA dan  DANIEL S.KUSWANDI, SE. AK. MBA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar