Senin, 21 Desember 2009

tanpa antisipasi jakarta tenggelam 2030

Tanpa Antisipasi Jakarta Tenggelam 2030

MENGERIKAN!! wahana lingkungan hidup Indonesia (walhi) DKI Jakarta memprediksi Jakarta akan tenggelam 20 tahun mendatang. Kemungkinan buruk hal itu terjadi karna pembangunan hanya memikirkan factor komersial tanpa memperhatikan lingkungan. Perkiraan ini akan benar-benar terjadi apabila pemerintah provinsi DKI Jakarta tidak segera melakukan antisipasi.

Antara lain mempertimbangkan bahwa ruang terbuka hijau (RTH) yang terus berkurang. Dari 661.520 kilometer persegi luas DKI, RTH hanya 9,6 % saja. Sisanya berubah menjadi bangunan. Memang ada upaya menambah luas RTH menjadi 13%, namun itu saja tidak cukup, kata Ubaidillah, Direktur Eksekutif Walhi DKI Jakarta.

Pemerintah, lanjut ubaidillah, harus ingat bahwa sebagian permukaan tanah Jakarta mengalami penurunan. Selain itu 40% wilayah berada di bawah permukaan laut. Hal ini diperparah dengan menurunnya permukaan tanah. Menurut peneliti ITB, tanah Jakarta mengalami penurunan 5-20 cm/tahun itu disebabkan penyedotan air tanah secara besar-besaran oleh gedung-gedung tinggi, ditambah lagi, tidak ada lubang Biopori.

Yang harus diperhatikan pemerintah adalah proyek-proyek bangunan yang tidak mempertimbangkan keseimbangan ekologis. Misalnya pusat-pusat perbelanjaan. Buruknya penanganan sungai ciliwung juga ikut memicu munculnya bencana besar.

Walhi juga mengingatkan alokasi anggaran penanganan b anjir 2010 sebesar Rp 855 miliyar agar digunakan secermat mungkin. Badan meteorology, klimatologi dan geofisika telah berkordinasi dengan Walhi mengenai puncak hujan yang terjadi pada January 2010. Kali ini diperkirakan ketinggian genangan yang membanjiri Jakarta meningkat dibandingkan musim hujan 2009. Saat itu ketinggian genangan mencapai 10-250 cm. dengan pertimbangan buruknya tata kota Jakarta sekarang, kemungkinan ketinggian permukaan genangan air di Jakarta pada January 2010 mencapai lebih dari 250 cm. Tidak mungkin menurun dari musim sebelumnya, pulkas ubaidillah.

(sumber: Berita Kota,kamis 19 november 2009)