Sabtu, 10 April 2010

AKUNTANSI PENANAMAN DANA BANK


                Penanaman uang kas untuk tujuan operasional harus diperhitungkan atas dasar kebutuhan dana rata-rata uang tunai setiap hari. Akuntansi pada sisi aktivayang menyangkut penanaman dana seperti :
·         Penanaman dana dalam alat likuid atau kas
·         Penanaman dana pada lembaga-lembaga keuangan
·         Penanaman dana dalam bentuk perkreditan
·         Penanaman dana dalam aktiva tetap


Penanaman dana yang harus dilakukan bertujuan untuk menciptakan pendapatan bank melalui penciptaan aktiva produktif yang menghasilkan.besatnya penempatan dana harus selalu di perhitunggkan oleh setiap bank agar pendapaan yang dihasilkan dapat membayar biaya dana yang telah di pergunakan, menutupi kebutuhan biaya operasional atau overhead, resiko yang diperhitungakan, dan jumlah margin atau laba yang dikendaki.
Jenis-jenis penanaman dana ini antara lain :
1.       Remise atau pengiriman uang antar cabang dalam suatu bank adalah pengiriman uang secara fisik dari satu bank ke bank lain atau dari satu cabang ke cabang lainnya.
2.       Penanaman pada bank-bank lain dalam bentuk giro, deposito berjangka, call money, deposite on call, surat-surat berharga, serta penanaman dana dalm bentuk kredit.
      Salah satu bentuk penanaman uang yang dilakukan oleh suatu bank adalah penanaman dalam bentuk surat-surat berharga adalah instrument-instrument yang ada dalam pasar uang. Penanaman ini bersifat sementara dan dimaksudkan untuk dijual kembali setelah di proyeksi adanya keuntungan dari surat berharga tersebut. Standar akuntansi keuangan mengatur perlakuan akuntansi untuk surat-surat berharga yang segera dapat dijual merupakan bentuk penyertaan sementara. Penyertaan ini harus mempunyai pasaran dan dapat diperjual belikan dengan segera dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila terdapat kebutuhan dana untuk kegiatan umum perusahaan. Perbedaan dengan penyertaan jangka panjang yang tujuannya adalah untuk menguasai perusahaan lain, pada penyertaan sementara ini dimaksudkan hanyalah untuk pemanfaatan dana berlebihan yang belum dapat disalurkan ke dalam sector yang menguntungkan yang menjadi usaha utama suatu bank.
     Dari neraca utama setiap bank umum dapat dijumpai bahwa kredit atau debitur merupakan komponen aktiva terbesar dari seluruh jumlah aktiva yang dimiliki suatu bank. Akuntansi untuk kredit atau debitru ini harus dilakukan dengan cermat agar mampu menberikan informasi kredit kepada manajemen secara efektif. Setiap transaksi yang bersangkut paut dengan debitur seperti pembukuan rekening, penyetoran, penarikan, perhitungan bunga, perhitungan komisi atau profisi kredit, kemacetan maupun penyisihan debitur yang dilakukan haruslah di catat dengan tepat waktu dan lengkap. Debitr merupakan aktiva terbesar yang dimiliki oleh suatu bank. Akuntansi untuk debitur meliputi beberapa prosedur pencatatan yang meliputi :
1.       Persetujuan dan pemberian kredit
2.       Penarikan cek oleh nasabah debitur
3.       Pembebanan bungan debitur kepada nasabah debitur
4.       Pelunasaan pokok debitur
5.       Pembayaran bunga oleh nasabah debitur
6.       Penilaian debitur pada neraca
Khusus untuk pencatatan pendapatan bunga debitur dapat dilakukan baik secara cash basis maupun accrual basis

Sumber : AKUNTANSI PERBANKAN  Edisi 5 jilid 1 oleh N. LAPOLIW, SE. AK. MBA dan  DANIEL S.KUSWANDI, SE. AK. MBA 

1 komentar: