Pendahuluan
Di era persaingan global, agar tetap eksis dalam persaingan pasar yang semakin ketat, suatu industri galangan kapal harus mampu memenuhi criteria standar yang diinginkan oleh pasar dan peka terhadap perubahan lingkungan. Sebagai bagian penting dari kepekaan lingkungan tersebut adalah bagaimana upaya perusahaan untuk segera merespon keinginan-keinginan konsumen. Jumlah pesaing yang semakin banyak bermain di pasar memberikan kesempatan lebih luas kepada konsumen untuk memilih perusahaan/industri yang mampu memenuhi harapan-harapannya. Dengan kondisi tersebut suatu industri ditekan untuk memasang strategi terbaik yang dimiliki. Interaksi antara proses internal perusahaan dan eksternal yang baik dapat dilihat dari interaksi antara perusahaan dengan konsumennya.
Secara umum interaksi ini dapat dilihat dari proses bagaimana perusahaan menanggapi orderorder bangunan baru yang masuk ke perusahaan. Interaksi yang baik akan menghasilkan serangkaian keputusan berkenaan dengan suatu order dengan cepat, akurat yang menguntungkan perusahaan dan memuaskan keinginan konsumen. Pada umumnya perusahaan mampu memberikan keputusan yang cepat tentang order kepada konsumen, tetapi keputusan yang telah dibuat tersebut kurang dapat diandalkan kelayakannya, dalam arti belum tentu menghasilkan keuntungan yang maksimal atau tidak dapat mengoptimalkan sumber daya perusahaan, karena proses pengambilan keputusan itu hanya berdasarkan intuisi saja, tanpa menggunakan perhitungan dan pertimbangan yang baik. Karena keputusan yang kurang dapat diandalkan tersebut, seringkali tidak terjadi
ketidaksesuaian antara order dari konsumen dengan kemampuan produksi yang dimiliki oleh perusahaan untuk menyelesaikan order yang datang, sehingga konsumen tidak dapat menerima apa yang mereka butuhkan dengan cepat dan tepat.
Untuk mendukung kelancaran pengambilan keputusan dalam rangka interaksi yang baik antara perusahaan dan konsumen, diperlukan suatu system yang mampu memberikan basis dukungan yang dapat dipercaya bagi pengambil keputusan dalam perusahaan sehingga keputusan yang diambil lebih berbobot dan dapat dipercaya keakuratannya.
Sistem penunjang keputusan pada bisnis
System penunjang keputusan (SPK) adalah system berbasis computer yang menyediakan dukungan informasi interaktif bagi para manajer dan para professional bisnis untuk pembuatan keputusan yang tidak tersusun dan semi-structured. Tidak sama dengan system informasi manajemen.
Komponen2 SPK:
1. Subsistem Manajemen Basisdata
2. Subsistem Manajemen Basis Model
3. Subsistem Perangkat lunak Penyelenggara Dialog
1. Subsistem Manajemen Basisdata
2. Subsistem Manajemen Basis Model
3. Subsistem Perangkat lunak Penyelenggara Dialog
Sistem penunjang keputusan telah banyak digunakan dalam sejumlah besar organisasi, dan dalam pengembanganya dibutuhkan dukungan organisasi untuk membantu usaha SPK. Dukungan usaha ini antara lain membantu pemakai dalam mengevakuasi produk hardaware dan software, memberikan akses ke data dan berpartisipasi dalam pengembangan aplikasi.
Namun demikian yang pertama kali harus ditetapkan atau diputuskan adalah mengenai unit mana yang akan bertanggung jawab memberikan dukungan terhadap usaha SPK.
Namun demikian yang pertama kali harus ditetapkan atau diputuskan adalah mengenai unit mana yang akan bertanggung jawab memberikan dukungan terhadap usaha SPK.
Penempatan Organisasi SPK
Organisasi dapat menggunakan berbagai macam penempatan organisasional dalam SPK. Hal ini tergantung bagaimana organisasi itu memilih untuk memusatkan atau mendistribusikan tanggung jawab SPK.
Organisasi dapat menggunakan berbagai macam penempatan organisasional dalam SPK. Hal ini tergantung bagaimana organisasi itu memilih untuk memusatkan atau mendistribusikan tanggung jawab SPK.
Ada sejumlah pandangan tentang asal mula (penempatan) kelompok SPK dalam organisasi :
1. Kelompok analis sistem aplikasi dan kelompok alat reorentasi.
2. Kelompok riset operasi/ilmu manajemen.
3. Departemen perencanaan dan kelompok analis staff.
4. Kelompok SPK yang dirancang secara formal.
1. Kelompok analis sistem aplikasi dan kelompok alat reorentasi.
2. Kelompok riset operasi/ilmu manajemen.
3. Departemen perencanaan dan kelompok analis staff.
4. Kelompok SPK yang dirancang secara formal.
Ada keuntungan dan kerugian dari berbagai alternatif penempatan tersebut, dapat di jelaskan di bawah ini:
1. kelompok Analis Sistem Aplikasi dan Kelompok Alat Reorentasi.
Dalam hal ini dukungan SPK ditempatkan di tangan profesional pemrosesan data.
Keuntungannya :
1. kelompok Analis Sistem Aplikasi dan Kelompok Alat Reorentasi.
Dalam hal ini dukungan SPK ditempatkan di tangan profesional pemrosesan data.
Keuntungannya :
- Para personel adalah orang yang terlatih dan trampil dalam menggunakan hardware & software komputer.
- Personel terdiri dari orang yang berpengalaman dalam membuat/mengembangkan aplikasi komputer.
- Mampu memberikan dukunga teknis yang baik.
Kelemahannya:
- Para personel cenderung terorentasi dengan metodedan aplikasi sistem informasi tradisional,
- Ketrampilan dan pengalaman personel hanya memiliki kemampuan transfer yang terbatas untuk pekerjaan SPK.
- Personel mempunyai pemahaman terbatas mengenai sifat keputusan yang dihadapi manajer.
2. Kelompok Riset Operasi/Ilmu Manajemen
Keuntungannya :
Pendekatan RO/IM lebih cocok untuk pembuatan keputusan terstruktur dari pada pembuatan keputusan semi atau tak terstruktur.
Kelemahannya:
Kelompok RO/IM ini adalah sangat trampil melakukan modeling dalam memberikan dukungan keputusan berdasarkan komputer, sehingga kurang sesuai dengan masalah dan keputusan dalam area fungional.
Keuntungannya :
Pendekatan RO/IM lebih cocok untuk pembuatan keputusan terstruktur dari pada pembuatan keputusan semi atau tak terstruktur.
Kelemahannya:
Kelompok RO/IM ini adalah sangat trampil melakukan modeling dalam memberikan dukungan keputusan berdasarkan komputer, sehingga kurang sesuai dengan masalah dan keputusan dalam area fungional.
3. Kelompok Departemen Perencanaan dan Kelompok Analisa Staf
Keuntungannya :
Keuntungannya :
- Menjadi tempat dilokasikan berbagai aplikasi SPK potensial.
- Mempunyai kontak yang terus menerus dengan personel manajemen dan personel area fungsional.
- Mereka berbicara dengan bahasa yang bisa dipahami pemakai SPK.
Kelemahannya:
- Kepentingan SPK lebih besar untuk keperluan mereka sendiri dari pada untuk aplikasi pemakai potensial yang lain.
- Lemah dalam memberikan dukungan teknis dan tidak dekat dengan departemen layanan data/database.
4. Kelompok SPK yang dirancang secara formal.
Beberapa organisasi telah menciptakan unit organisasi baru yang dirancang secara formal untuk bertanggung jawab atas aktivitas SPK.
Keuntungannya :
Beberapa organisasi telah menciptakan unit organisasi baru yang dirancang secara formal untuk bertanggung jawab atas aktivitas SPK.
Keuntungannya :
- Dapat mengkombinasikan secara tepat staf yang memiliki ketrampilan yang diperlukan untuk pekerjaan SPK.
- Jangkauan tanggung jawab dukungan SPK mudaj untuk ditetapkan.
Kelemahannya:
Karena merupakan kelompok kecil, khusus dan baru, maka kelompok ini tidak mempunyai dukungan polotik yang kuat.
Karena merupakan kelompok kecil, khusus dan baru, maka kelompok ini tidak mempunyai dukungan polotik yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar